Friday, May 26, 2017

Pengingat manusia

Marhaban ya ramadhan....
Alhamdulillah di tahun 2017 ini saya dipertemukan Allah dengan Bulan ramadhan kembali. Aminnn. Walaupun terpaksa tidak bisa berpuasa di awal Bulan karena berhalangan (baca:menstruasi).

Beberapa waktu ini, sebelum memasuki Bulan ramadhan Ada beberapa orang dekat yang telah dipanggil Allah SWT.
Mbah yut (mbah putri) tiba - tiba pingsan dikamar mandi pagi, siang masuk RS lalu sore sudah berpulang.
Pak wardi,  senior di Kantor. Sudah seperti bapak sendiri tiba2 dikabarkan meninggal pagi hari tanpa Ada keluhan sakit apa2 sebelumnya.

Dalam hati bertanya-tanya sebenarnya, ya Allah kenapa ini? Satu per satu Engkau ambil mereka ke sisi - Mu. Kenapa tidak Kau ambil mereka setelah Bulan Ramadhan saja supaya mereka punya tabungan amal ibadah yang lebih banyak. 
Iya, itu keinginanku. Tetapi Engkau lah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaMu. Aku berusaha mengikhlaskan mereka.semoga mereka di terima disisiMu ya Allah. Ampunilah dosa2 mereka.
Semoga khusnul khotimah. Ammiinnn YRA.

Kita sebagai manusia yang belum habis jatah umur kita di Dunia,  hendaknya semakin menyadari bahwa umur kita di Dunia ini tidaklah begitu lama.
Untuk itu gunakanlah umur kita ini dengan sesuatu yang bermanfaat Dan semua yang kita lakukan ditujukan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Saya ingin menuliskan sesuatu yang baru saja saya baca,

Sebelum wafat, Nabi Muhammad bersabda :
Telah aku tinggalkan kalian semua pada jalan yang benar Dan diatas jalan yang terang pula. Dan telah kutinggalkan pada kalian 2 penasihat, yang satu pandai bicara Dan yang satu diam saja.
Yang pandai bicara adalah Al-Qur'an Dan yang diam saja adalah kematian. Bila Ada persoalan sulit, kembalilah kalian kepada Al-Qur'an Dan sunnah...
Dan jika hati kalian keras membatu, maka lunakkanlah ia dengan mengambil Pelajaran dari kematian yang akan kita semua jalani...


Renungan tengah malam
Malang, 27052017
Time : 00.10

Nice HomeWork #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Saya memilih aktivitas menulis.
Meskipun saya (inshaa Allah) suka dan bisa, masalahnya saya terkadang tidak sempat untuk melakukan hal mengenai tulis menulis ini.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :

1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
Saya ingin menjadi penulis. Mengenai apa saja. Mengenai kehidupan sehari-hari, parenting, memasak, dll.

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Menulis setiap hari. Menggali semua aspek dan membaca berbagai macam buku sebagai referensi bahan tulisan agar tulisan saya lebih berbobot.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
Saya ingin suatu saat nanti bisa mengeluarkan buku, atau mempunyai sebuah perusahaan penerbitan. Ammiinn.

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Saya ingin memberi inspirasi orang lain lewat tulisan saya. Selain itu juga saya ingin mengajak orang lain untuk bisa belajar menulis karena tulisan adalah suatu bukti bahwa kita pernah hidup di dunia ini.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
Keinginan saya yang pertama yaitu ingin mempublish sebuah buku. Yang kedua ingin membuat perpustakaan gratis untuk lebih memacu anak2 untuk lebih mencintai membaca.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

-Saya ingin setiap hari menulis di blog saya.
One day one post. At least seminggu sekali.
Dalam satu tahun minimal ada 50 postingan.
-Saya ingin menambah koleksi buku anak-anak atau pun yang lain. Dalam 1 bulan minimal beli 4 buku.

Semoga terwujud semua cita-citaku ya Allah. Ammiinn.


Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH


Monday, March 27, 2017

Majlis taklim khumairah : Adab Keluar Rumah



Pengajian
Tempat : masjid Ibnu Sina RSSA
tanggal : 27032017
Judul : Adab keluar rumah
Pembicara : ustadzah Lenny oktaviani

‌Solihin = orang2 yang melakukan perbuatan Baik Dan soleh.

‌Taat kepada perintah2 Allah Dan nabi Muhammad

‌Aturan Allah adalah untuk kebahagiaan kita

‌manusia masuk surga bukan karena ibadah kita/sholat kita, melainkan karena kasih sayang Allah.

‌tawakkal = berserah diri,  namun harus berusaha dulu dg sekuat tenaga

‌wanita boleh keluar rumah,  namun harus seijin Wali (suami, ayah, paman)

‌ tidak mengundang perhatian laki2 : tidak pakai perhiasan berlebihan, tidak  memakai wangi2an.

‌jangan menguasai jalan, teriak2, manjat2 pagar, dll

‌berjalan dengan penuh rasa malu : gaya tidak lebay,  Suara dan gestur tidak mengundang nafsu.

‌menundukkan pandangan dari yang haram.

‌zina Mata : memandang yang bukan Hak kita.

‌meminta sesuatu kepada lelaki yang bukan Muhrim dari belakang tabir.

‌ tidak bersentuhan dengan laki2 yang bukan Muhrim.

‌ tidak bepergian jauh dg yg bukan muhrim.

‌ tidak berduaan dengan laki2 yg bukan Muhrim.

‌ sebaik baik wanita adalah tempatnya dirumah.

‌ anak perempuan harus kita dekatkan kepada ayahnya, agar mendapatkan sosok figur idola pertama jatuh cinta.  Untuk meminimalisir Zina Dan pacar2an Ala anak Muda.

‌untuk perempuan, sholat yang paling bagus sholat dirumah demi keamanan.  Kalau pun ingin sholat dimasjid harus didampingi mahram.





Tuesday, March 14, 2017

RESUME MATERI SESI 7 : REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

_Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #3, sesi #7_

*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*

Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.


*_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR_* "

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.


Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.


 Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”


*_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_*


Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

*_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_*


Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.


“ *_Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI_* "


Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.


Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.


Maka

*_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_*

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

 Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.


*_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_*


Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.


*_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_*


Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.


Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.


Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

REVIEW NHW#7

Review NHW #7

IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI

Disusun oleh
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional

_Review Nice Home Work #7_

_[Bunda Produktif]_ *IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI*

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Terima kasih bagi yang sudah mengerjakan NHW#7 ini dengan sangat baik. Melihat satu persatu hasil peta kekuatan teman-teman, maka kami  melihat beragam potensi fitrah yang dimiliki oleh teman-teman yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk memasuki ranah produktif.

NHW #7 ini adalah sesi *KONFIRMASI*. Dimana kita belajar mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini, apa yang sudah kita baca tentang diri kita dengan tools yang dibuat oleh para ahli di bidang pemetaan bakat.

Ada banyak tools yang sudah diciptakan oleh para ahli tersebut, diantaranya dapat dilihat secara online di  www.temubakat.com http://tesbakatindonesia.com/ www.tipskarir.com dan masih banyak lagi berbagai tes bakat online maupun offline yang bisa kita pelajari.

Kita menempatkan tools-tools tersebut sebagai alat konfirmasi akhir, sehingga kita tidak akan buru-buru menggunakannya, sebelum kita bisa menggunakan mata hati  dan mata fisik kita untuk melihat dan membaca diri dengan jujur. Kita makin paham tanda-tanda yang DIA berikan untuk menjalankan peran produktif kita di muka bumi ini.

Efek yang bisa kita rasakan, saat menjadi ibu kita tidak akan menjadi ibu galau yang buru-buru mencari berbagai alat untuk bisa melihat minat dan bakat anak kita secara instan. Kita justru akan punya pola mengamati bakat minat anak, dari kegiatan aktivitas anak keseharian dg mengamati sifat-sifat dominan mereka, yang mungkin akan menjadi peran hidup produktifnya kelak.

Selain itu juga memperbanyak aktivitas panca indra sehingga kita makin paham bidang yang akan ditekuni anak-anak. Maka modalnya, buka mata, buka hati. Kayakan wawasan anak, kayakan gagasan anak setelah itu buatlah mereka kaya akan aktivitas. Terlibatlah (Engage) , Amati (observe), gunakan mata hati dan mata fisik untuk mendengarkan dan melihat  (watch and listen ) keinginan anak selama rentang 2-14 tahun, lalu perkuat pemantauan hal tsb sampai usia 14 tahun ke atas,  jadi modal pertama adalah mata hati dan kehadiran orangtuanya.

Alat hanya mempermudah kita untuk mengenali  sifat diri kita yang produktif menggunakan bahasa bakat yg sama shg mudah untuk diobrolkan.

Tetapi menggunakan alat bukan sebuah keharusan yang mutlak. Bagi anda yang sudah percaya diri dengan aktivitas anda saat ini, tidak perlu lagi menggunakan alat apapun untuk konfirmasi.


Salah satu tools yang kita coba kemarin adalah  www.temubakat.com yang kebetulan kita bisa mengkonfirmasi langsung ke penciptanya yaitu Abah Rama Royani, yang sering menjadi guru  tamu di komunitas Ibu Profesional.

Apabila teman-teman memiliki tools lain tentang pemetaan bakat ini yang bisa dikonfirmasi ulang ke penciptanya silakan dipakai, sehingga kita jadi lebih banyak paham tentang berbagai alat konfirmasi bakat kita.

Setelah mendapatkan hasil segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6

Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.


*FOKUS pada KEKUATAN, SIASATI segala KELEMAHAN*


Fokus pada kekuatan berarti bahwa ke depan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata.

Ini salah satu contoh pentingnya kita memahami kekuatan diri kita kemudian mencari partner yang cocok. Untuk itu silakan teman-teman amati sekali lagi, potensi kekuatan yang ada pada diri teman-teman, kemudian minta pasangan hidup anda atau partner usaha anda untuk melakukan proses yang sama dengan tools yang sama, agar anda dan partner anda memiliki bahasa bakat yang sama untuk diobrolkan. Setelah itu lihat apakah anda sama-sama kuat di bidang yang sama atau saling mengisi.

Hal ini penting untuk memasuki ranah produktif teman-teman. Akan berkolaborasi dengan pasangan hidup atau memang perlu partner lainnya. Apabila perlu partner lain maka teman-teman sudah paham orang-orang dengan kekuatan seperti apa yang ingin anda ajak kerjasama. Sehingga mulai sekarang sudah tidak lagi asal bilang “saya cocok dengan si A, si B, si C” cocok di bidang mana? Bisa jadi kecocokan anda dengan seseorang tidak bersifat produktif karena memang tidak saling mengisi (komplemen).

Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:

*POTENSI KEKUATAN*

Banyak orang masih berpandangan bila kita berlatih atau membiasakan diri melakukan suatu aktivitas, kita akan menjadi semakin hebat. Slogannya mengatakan: “pratice makes perfect”. Namun ternyata slogan ini memiliki kebenaran sepanjang dilakukan pada potensi kekuatan Anda. Sibuk berlatih pada aktivitas yang merupakan keterbatasan hanya akan membuang waktu, energi apalagi biaya. Sayang bila kita berpayah-payah melakukan aktivitas yang merupakan keterbatasan kita.

Menurut Abah Rama Royani dalam bukunya yang beliau tulis bersama teman-teman dari Prasetya Mulya yang berjudul 4 E (2010)
*_Potensi Kekuatan adalah aktivitas yang anda SUKA  melakukannya dan BISA  dengan mudah  melakukannya, hasilnya bagus dan produktif_*

Setelah mengkonfirmasi ulang bakat kita dengan tools yang ada, kami sarankan jangan percaya 100%. Silakan konfirmasi ulang  hasil tersebut sekali lagi dengan mengisi pernyataan aktivitas apa yang anda SUKA dan BISA selama ini.

Setelah memetakan apa yang SUKA dan BISA, maka mulailah menambah jam terbang di ranah anda SUKA dan BISA, mulailah melihat dengan seksama dan kerjakan dengan serius.

Mengapa ranah SUKA terlebih dahulu yang harus kami tekankan. Karena membuat kita BISA itu mudah, membuat SUKA itu baru tantangan.  Maka saran kami masuki ranah SUKA dan BISA terlebih dahulu sebagai awalan memasuki ranah produktif teman-teman, kalau anda sudah menemukan “pola”nya disana, sudah merasa “ Enjoy,Easy dan Excellent” , maka mulailah mencoba ke ranah yang lain selama aktivitas tersebut masuk kuadran BISA. Yang sebaiknya tidak dimasuki di awal ini adalah memasuki ranah yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA.

Seiring berjalannya waktu kita semua akan bisa dengan mudah memaknai kalimat ini :

*_“It is GOOD to DO what you LOVE, but the secret of life is LOVE what you DO_*"

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi IIP/


Sumber Bacaan :

_Materi Matrikulasi IIP Sesi #7, Rejeki itu Pasti, Kemuliaan harus Dicari, 2017_

_Hasil NHW#7, Peserta Matrikulasi IIP, 2017_

_Abah Rama Royani, 4 E (Enjoy, Easy, Excellent,Earn), PPM Prasetya Mulya, 2010_

_Referensi tentang bahasa bakat dan potensi kekuatan di www.temubakat.com_




NHW#7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

_Nice Homework #7_

*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.  Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

🍀 Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :

1⃣masuk ke www.temubakat.com

2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional
jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya

3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.

4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7

🍀 Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Kuadran  1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

Kuadran 2  : Aktivitas yang anda SUKA tetapi  andaTIDAK BISA

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda  BISA

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

Jawaban :





Wednesday, March 8, 2017

Bravo buat para suami yang membantu pekerjaan istri

"Boro-boro mau nyuci piring, mau naro di bak cuci piring aja udah sukur."

Kata si ibu di sela kegiatan mencuci piringnya, membicarakan suaminya.

***

"Mah, kopi mah."

Kata seorang papah gedang memerintah istrinya.

***

Brasa pengen bilang hellaaawwwww ini rumah tangga bos, bukan rumah makan padang.

Jangan bilang saya menyudutkan pihak laki-laki ya. Tapi yang jamak terjadi seperti ini kan?

Adalah merupakan sebuah kekeliruan kalo kalian bilang, melakukan pekerjaan domestik adalah kodrat kami sebagai perempuan.

Baiklah mari kita telaah dan cermati dengan seksama apakah itu kodrat? Kodrat adalah sesuatu yang sifatnya tidak bisa dirubah, karena merupakan pemberian dari Allah. Seperti : perempuan melahirkan, perempuan mampu menyusui.

Pekerjaan domestik seperti mencuci piring, baju menyapu, ngresiki sawang spiderman, masak, itu semua tidak butuh label : pekerjaan laki-laki atau pekerjaan perempuan.

Yang jamak dan seolah biasa saja terjadi itu bukan kodrat, bukan takdir. Tapi gender. Apa sih gender?

Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat.

Ibu identik dengan sapu, gombal, suthil, keberantakan rumah, kerapian rumah, nyebokin anak, mandiin anak dan sebagainya.

Masih kah kau ingat sayang?

Buku pelajaran SD : Ibu memasak dan ayah membaca koran. Jika situasi ini terjadi di era modern, kejadiaannya akan : ibu memasak, ayah main gadget.

Ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah dan ayah ongkang ongkang sikil itu sungguh pemikiram jadoel sekali. Kuno. Heloooww pak, iki rongewupitulas, wis ora jamane wong lanang klekaran sing wadon umek neng dapuran.

Adat apa yg hendak dilestarikan disini?
Kebiasaan baik apa yg bisa dipelihara dari ini?

***

Suatu hari dalam perjalanan pulang dari Jogja ke Madiun, saya duduk bersebelahan dengan bapak-bapak berusia sekitar 60tahunan, sampailah pada cerita tentang kebiasaan rumah.

"Saya gak pernah mbak, nyuruh-nyuruh istri saya mengambilkan makan disediakan di meja makan gitu gak pernah. Kalau memang istri saya lupa dan masih ada di panci diatas kompor, ya saya ambil sendiri."

Beliau melanjutkan

"Kalau malam, saya lihat cucian di dapur masih menumpuk, ya saya cuci. Saya belajar dari bapak mertua saya.

Ah. Hati saya gerimis mendengarnya. Belajar dari bapak mertua. Kebiasaan baik menular jika Allah lembutkan hati seseorang ya, Bu?

Bapak ini gak kongkonan, gak ladenan.

***

Bukan tentang ketidakikhlasan saya menulis ini, tentang kepekaan dan empati Pak.

Jika bapak tau, siklus awal mula istri anda mbesengut dan mecucu itu adalah :

Semua pekerjaan domestik meliputi nyapu, nyuci piring, nyuci baju, membereskan rumah, memasak, memandikan anak, membereskan tempat tidur, bahkan menyiapkan makan untukmu, dia lakukan sendiri

bapak pulang kerja, masih aja kadang ada yg gak sesuai dengan pertanyaan 'anak-anak kok belum mandi?', 'rumah kok berantakan?', 'sayur opo iki, lodeh kok koyo ngene' rasa hati ingin membalang sutil tapi ah sudahlah.

Ibu mecucu

***

Peka-lah pak, berempati-lah pak pada istrimu. Pujilah dia agar mengembang hatinya. Gak usah ditabur baking soda merk Koepoe dan didiamkan bertutupkan gombal. Pasti mengembang hatinya, pak..

Pekalah ketika istrimu kerepotan, ulurkan tangan, tanyalah

"Apa yang perlu dibantu sayang? Perlu tak tumbaskan logam mulia 10 gram?"

Jika diminta tolong menjaga anak, disaat sang istri melakukan hal lain, lakukan dengan sungguh-sungguh pak, ojo mbok sambi main hape ngko anakmu ngglundung bojomu muring-muring.

Jika memang mau minta tolong, gunakan kata 'tolong' dan setelahnya 'terimakasih'. Contoh,

"Sayang, tolong kamu rajin shopping ya, ini duitnya, terimakasih"

Jika terdengar olehmu alunan sutil dan wajan mulai tidak wajar dan tidak ada harmonisasi didalamnya, artinya bojomu uwis kesel masak. Glontangan panci dan wajan itu menunjukkan amarah terpendam pak. Datangi istrimu, peluk dari belakang dan katakan,

"Sayang, kamu kalo lagi masak gini keliatan kaya parah kuin sayang.. "

Gombal ya? Percayalah. Wanita suka digombali. Meskipun dari lambenya terucap kata,

"Alaaah.. Gombal!", sambil mencap mencep.

Tapi hatinya geli geli sumringah mendengarnya pak.

Opo lho pak angele muni "Ya Allah, bojo kok ayumen ngene to deek dekk" karo dijawil jawil pipine. Gawean modal lambe tok wae lho.

***

Di lain waktu saat saya pangkas rambut. Bukan di misbar lho ya. Alias tukang cukur gerimis bubar yang biasanya mangkal di bawah pohon😂

Disela potong memotong rambut, si ibu bercerita, apa saya yang kepo yak, wakakaak~

Tentang ketidaktegaannya, melihat anak laki-lakinya yg sudah berkeluarga, pulang kerja capek-capek masih membantu istri mencuci popok bayi 3 bulannya.

"Saya gak tega mbak lihat anak saya, owalah sebelum nikah aja bajunya saya yang cucikan, udah nikah harus cuci popok anaknya, belum kalau malam gendong anaknya gantian sama istrinya. Jadi ya saya yang gantian gendong sama istrinya"

Ah bu.

Bagaimana jika anak perempuanmu yang harus melakukan itu sendirian bu. Tegakah kamu bu?

Tegakah kamu bu, jika melihat anak perempuanmu bersusah payah mengurus rumahtangganya sendirian tanpa bantuan dari menantumu bu?

Akan kau cap apa menantumu? Ataukah akan tetap kau bela karena memang bukan kewajibannya dan tugasnya sebagai laki-laki mengurus rumahtangga seperti pemikiranmu?

***

Berumahtangga itu untuk saling kan?

Saling menyayangi, saling mengasihi, saling mencintai, saling membantu meringankan beban di pundak, saling membantu meringankan pekerjaan rumah.

Ini lho yang dibilang relationship goal sesungguhnya.

Bukan kaya anak-anak muda di instagram liat pasangan dikasi bunga, relationship goal. Liat pasangan ciuman di hutan pinus, relationship goal. Liat pasangan berlibur keluar negeri, relationship goal.

HALAH HALAAAAHH. Relationship goal opoh.

The true relationship goal adalah saat kita berumahtangga, membentuk peradaban yang lebih baik, memutus mata rantai yang buruk dari pola asuh orangtua kita terdahulu, mencontoh dan mengadaptasi sisi positif dari gaya pengasuhan orangtua kita terdahulu, menjadikan anak-anak kita siap sebelum kita antarkan ke jenjang pernikahan dan membentuk peradabannya sendiri.

***

Kamu Bu, yang memiliki anak perempuan, akan berterimakasih kepada besanmu yang telah mengajarkan hal-hal baik kepada mantumu.

Kamu Pak, yang memiliki anak laki-laki akan bangga telah menjadi contoh yang baik bagaimana berumahtangga seharusnya, mantumu akan sangat berterimakasih padamu.

Bukan warisan melimpah yang bangga kalian berikan, tapi ilmu dan ajaran yang kalian kira sepele ini, inshaAllah akan menjadi amal jariyah kalian pak, bu..

Tidak akan hina kehormatan mu dan jatuh harga dirimu, hanya karena meringankan pekerjaan istri tercintamu..

Salam hormat kepada bapak-bapak yang telah tidak segan dan enggan mengerjakan pekerjaan rumahtangganya.

***

Salam,
Mak Emil

❤Fahmi Aviani Larasati



Ijin Copas yah mbak. Tulisan mbak bagus.

Saturday, March 4, 2017

NHW#6 BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL

_NICE HOMEWORK #6_

*BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.

Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu

*_RUTINITAS_*

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

3 aktivitas penting :
‌Beribadah sebagai wujud rasa syukur : sholat wajib, sholat sunnah, baca Al Qur'an, mengaji, dll.
‌Berinteraksi bersama keluarga : berkomunikasi dengan suami, bermain bersama anak-anak, berlibur bersama keluarga besar, dll.
‌Menuntut ilmu : membaca buku, membaca artikel, kuliah online, sharing bersama teman2 seperjuangan, dll.

3 aktivitas yang tidak penting :
‌Bekerja : sebenarnya saya galau karena bekerja termasuk aktivitas penting karena turut membantu menggairahkan perekonomian keluarga demi cita-cita keluarga yang sejahtera dan juga sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Namun pekerjaan saya bukan salah satu bidang ilmu yang ingin saya tekuni.
‌Bermain HP / sosmed : kegiatan ini juga antara penting nggak penting karena beberapa waktu ini saya memulai usaha online yang promosinya menggunakan sosmed
‌mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Karena saya tidak mempunyai asisten rumah tangga, jadi pekerjaan rumah tangga saya yang mengerjakan.

2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Bekerja dan berinteraksi dengan keluarga (membersamai anak2 sepulang kerja)

3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Baik. Selama ini jadwal untuk menuntut ilmu parenting dengan cara membaca buku belum terjadwal secara pasti. Mungkin saya harus menjadwalkan secara teratur, dicoba dulu setengah jam setiap hari. Semoga bisa konsisten.

4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

04.30-06.00 : ibadah sholat subuh, lanjut kegiatan bersih-bersih rumah, minimal masak nasi + goreng telur, mandi
06.00-16.30 : persiapan anak-anak sekolah, mandi, sarapan, berangkat kerja sampai pulang kerja.
16.30-20.00 : full time aktivitas dirumah bersama anak-anak, tanpa TV, tanpa HP.
20.00-21.30 : (masih) waktu bersama anak-anak, bisa sambil baca buku minimal 30 menit atau juga bisa meneruskan aktivitas yang belum terselesaikan sebelumnya.
*Waktu ini sudah boleh memakai HP (terutama ketika jadi korming😁) untuk telpon papah karena LDR dan ngecek jualan)

5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Baik. Semoga bisa. Terkadang kalau ada tamu atau keluarga yang berkunjung saat weekend, tidak bisa dijadwalkan kegiatan khusus.

6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

Sudah. Jawaban saya kira-kira sama dengan jadwal di point sebelumnya (no.4).

7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Siiaappp. Laksanakan.


Sekian. Terima kasih.
-Riska-

Malang, 5 Maret 2017


Mengerjakan PR disela-sela kunjungan ibu mertua dan keluarga.
Di hawai waterpark malang.



Saturday, February 25, 2017

NHW#5 DESIGN PEMBELAJARAN

NHW#5

DESIGN PEMBELAJARAN ala saya

Sejenak throw back ke belakang, Riska kecil entah kenapa bisa dibilang tidak suka belajar. Atau mungkin juga karena saya belum mengetahui cara belajar yang paling nyaman menurut saya. Tetapi ada juga kemungkinan lainnya, yaitu maybe saya tidak menyukai pelajaran eksak seperti matematika, kimia dan fisika. Seperti kita ketahui bersama bahwa pelajaran sekolah di Indonesia kebanyakan adalah pelajaran eksak, bahkan jurusan paling favorit waktu SMA adalah jurusan IPA.

Dulu sekali, waktu kecil awal masuk sekolah dasar, orang tua saya mengikutkan saya kursus bahasa Inggris. That was first time I know and learn english. I was very enjoy and very like it. Even sometimes I studying without my parents ask me to do or i sometimes practicing conversation at home.
When I was junior high school (SMP), i have a good english teacher. He teach us (me and my classmate) : if you want to learn english very well, just practice a lot, say English as second language and the most important thing is when you dont know a word, just write it in a little book. This little book is specially (only) for write that difficult word.
Thats really mean something to me.
When i've something I dont know about English, i really courious. But when I dont know about math, I dont Care. Hehehehe. I just learn math for step up to the higher level.
Unfortunately, when I was senior high school, i choose science major (jurusan IPA) waktu kelas 2 SMA. Actually, my parents suggest it, because science major is the most common major on earth. Jurusan bahasa sangat tidak favorit.
Ada 1 mata pelajaran yang sangat berkesan buat saya, yaitu bahasa jepang (lagi-lagi bahasa). Bahasa Jepang diberikan waktu kelas 1 dan 2 SMA. Saya sangat menikmatinya, mungkin juga karena gaya mengajar guru yang menarik. Bahkan sampai sekarang ada beberapa kata yang saya ingat mengenai bahasa Jepang ini:
Ohaiyo gozaimasu
Ogenki Desuka?
Bahkan menghitung 1 sampai 10 saya masih hapal. Ichi 1. ni 2. san 3. yon 4. go 5. roku 6. nana 7. hachi 8. kyuu 9. Juu 10.

Pernah suatu ketika dimasa SMA, I was in 12 top bottom (with my other classmate) ulangan matematika, dan terancam tidak naik kelas karena nilai eksak tidak memenuhi standar. Kejadian itu memberi rasa jera juga sebenarnya, dan setelah itu nilai mulai membaik namun efeknya cuma sebentar, mungkin karena memang motivasi tidak berasal dari hati. Setelah lulus SMA, atas masukan dari orang tua lah akhirnya saya masuk jurusan kesehatan.
Akhirnya, diposisi ini lah saya sekarang.
Saya bekerja sebagai PNS di suatu RS. Kalau bisa saya sebut, semua atas bimbingan orang tua saya dan atas doa doa mereka yang tidak putus.
Orang tua saya seperti orang tua kebanyakan, yang penting anak sudah bisa kerja dan dianggap mapan meski menjadi karyawan. (Karena kedua orang tua jg PNS).
Saya menyebutnya "takdir".
Iya, sedikit banyak saya sudah menyenangkan hati orang tua saya.
Semoga bisa menjadi ladang amal buat saya sebagai anak yang menurut. Amin.
Namun pertanyaannya, apakah saya sudah bahagia diposisi yang sekarang?
Jawabannya sometimes yes, sometimes no. Saya tidak yakin. Karena saya masih berusaha mencari jati diri.
Sometimes yes = because its the only thing I know for job.
Sometimes no = hey... I think its not my passion.

Sungguh senang rasanya ketika melihat seseorang yang bekerja sesuai dengan passionnya. Hmmm... Its my dream.
I feel like amazing when I know language.
Now I realize something. In parenting, it called : meratakan gunung supaya sama dengan lembah = kemampuan yang sesuai dengan passion yang tidak diasah, disamakan dengan yang lain.
Seharusnya yang benar adalah :
Tinggikan gunung, supaya tidak sama dengan lembah. Artinya yang menjadi bakat dan minat anak (gunung) harus diasah supaya menjadi keahlian. Sedangkan yang bukan minat dan bakat (lembah) tidak diasah tidak apa-apa.

Jadi intinya menurut saya passion saya adalah sesuatu yang berhubungan dengan mempelajari bahasa, terutama bahasa asing karena saya sangat nyaman mempelajarinya. Semoga suatu saat nanti saya bisa mendapatkan kesempatan untuk merubah hidup saya sesuai keinginan saya. Amin.

Ya Allah, jangan sampai hal yang terjadi kepadaku ini terjadi dengan anak-anakku.
Semoga suatu saat nanti mereka bisa menemukan passionnya sebelum mereka dewasa.
Berikan hamba-Mu ini kekuatan dan kemampuan untuk selalu membimbing mereka ke jalan yang benar, menemukan minat dan bakat yang Engkau titipkan kepada mereka ya Allah.
Ammiinn YRA.


Sekian. Terima kasih.
-Riska-


My duo darling, kak Zidan dan dek shanum.
Mama love you both.


NHW#4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

📚NICE HOME WORK #4

🍀MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 🍀

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Bismillahirrahmanirrahim. Saya insha Allah tetap memilih jurusan parenting atau mendidik anak sebagai jurusan ilmu yang ingin saya pelajari.

b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Setelah saya baca kembali, saya mulai memahami bahwa Checklist yang saya buat tidak banyak mengarah ke arah tujuan ilmu yang ingin saya tekuni yaitu ilmu parenting.
Kendala terberat yang saya rasakan adalah sedikitnya waktu yang tersisa untuk mempelajari hal tersebut. Sebagian besar waktu saya habiskan untuk pekerjaan dari pagi sampai sore dengan ritme kerja yang sangat padat, sedangkan pekerjaan tersebut (sama sekali) tidak berhubungan dengan parenting. Terkadang hal ini lah yang membuat saya galau, sedih dan merasa bersalah kepada anak-anak. apakah saya mesti berhenti bekerja saja? Ya Allah, berilah petunjuk-Mu. 😢

b.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Setelah lama berfikir, saya memang sangat tertarik dengan hal hal yang berbau parenting. Namun saya masih belum yakin apa yang harus saya lakukan untuk bisa berbagi/memberi inspirasi kepada orang lain karena saya sendiri juga masih perlu banyak belajar. Setidaknya selama ini, hal yang sudah saya lakukan adalah berdiskusi dengan teman-teman terdekat mengenai buku yang sudah saya baca, artikel yang sudah saya baca, seminar yang sudah saya ikuti, dll. Kalau harus memilih peran, menurut saya yang paling cocok adalah sebagai penulis karena sebenarnya saya menyukai kegiatan menulis sejak lama, namun setelah punya anak sudah tidak sempat lagi menulis. Misalnya saja surat cinta saya kemarin waktu saya perlihatkan kepada teman, bagus banget katanya sampai terharu dan nangis. Hehehe lebay dikit...
(Baru saya sadari sepertinya jawaban saya ini sangat lain dari jawaban NHW#3 kemarin) 😁

Latar belakang : setelah membaca buku "5 guru kecilku" hadiah dari teman (terima kasih ya teman), saya sangat terinspirasi dari sosok Kiki barkiah, penulis buku tersebut. Saya sangat kagum dengan caranya mendidik anak-anaknya, banyak sekali ilmu-ilmu parenting yang berguna yang diceritakan dengan gaya bahasa yang santai tetapi mengena. Karena itulah, saya merasa bahwa lewat hobi menulis, saya ingin bisa menginspirasi orang lain. Mungkin awalnya bisa lewat media sosial dulu atau blog, setelah itu kalau responnya bagus saya berharap suatu saat nanti bisa menulis sebuah buku. Amin YRA.

Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain lewat tulisan
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : penulis

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Sejujurnya, pertanyaan ini sangat sulit untuk saya cari jawabannya. Sama sekali belum ada gambaran. Baiklah saya akan berusaha menjawab sebisanya.
Untuk bisa menjadi penulis di bidang parenting (Pendidikan Ibu dan Anak) maka saya menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai adalah sebagai berikut :

1. Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak.
2. Ilmu-ilmu tentang rumah tangga dan psikologi yang mempengaruhinya. (Karena anak adalah hasil didikan kedua orang tua)
3. Ilmu-ilmu tentang berbagai gaya penulisan.
4. Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Saya menetapkan KM 0 pada usia 31 th, saya berusaha menyisihkan waktu 1 jam ditahun pertama karena waktu senggang yang sangat sempit (ada 2 anak balita yang harus saya urus), mungkin ditahun kedua sampai ke empat akan saya tambah menjadi 2 atau 3 jam perhari.
Memang masih jauh dari sempurna. Setidaknya kalau saya bisa konsisten menjalankan kegiatan tersebut, berarti saya memang bersungguh-sungguh ingin menjadi penulis di bidang parenting.

Milestone yang ditetapkan adalah sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar pengasuhan anak
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu tentang rumah tangga dan psikologi yang mempengaruhinya
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu tentang berbagai gaya penulisan
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Sangat banyak sekali. Apakah harus ditampilkan disini hasil revisinya? Hmmm, mungkin tidak yah.

Yang jelas, saya harus lebih banyak membaca buku dan artikel tentang parenting, harus lebih rajin lagi menulis di blog atau di media sosial kalau perlu "one day one post".

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Baiikkkk. Bismillahirrahmanirrahim.


Sekian. Terima kasih.

-Riska-


Wednesday, February 22, 2017

MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Resume Review NHW#4

Matrikulasi IIP Batch #3
REVIEW NICE HOMEWORK #4

20 Februari 2017
Fasilitator : Tri Putri Yuniarti
Ketua Kelas : Widyasari
Koordinator Mingguan : Dewinta Ruly Prameswari

NICE HOME WORK #4

🍀MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 🍀

Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

b.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone yang ditetapkan oleh ibu tersebut adalah sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Sang Ibu di contoh di atas adalah perjalanan sejarah hidup Ibu Septi Peni, sehingga menghadirkan kurikulum Institut Ibu Profesional, yang program awal matrikulasinya sedang kita jalankan bersama saat ini.

Sekarang buatlah sejarah anda sendiri.

Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

MEMBUAT KURIKULUM YANG "GUE BANGET"

Bunda, membaca satu demi satu nice homework #4 kali ini, membuat kami makin yakin bahwa akan makin banyak anak-anak Indonesia yang memiliki Ibu-Ibu tangguh, yang paham akan dirinya dan mampu Memberi Teladan kepada anak-anaknya, bahwa seperti inilah cara belajar di Universitas Kehidupan.

Tantangan dalam mengerjakan Nice Homework#4 ini bukan di urusan hasil pencapaian, tetapi justru di urusan kesungguhan*bunda untuk menemukan diri. Proses ini memang tidak mudah, tetapi kalau kita tidak memulainya maka kita tidak akan pernah tahu. Maka efek berikutnya kita tidak bisa memandu anak-anak kita dalam menemukan peran hidupnya. Ketika merasa tidak bisa dan tidak mau belajar efek berikutnya adalah kita *sub kontrakkan pendidikan anak kita ke orang lain, yang belum tentu paham akan sisi keunikan anak kita. Inilah yang menjadi sumber awal munculnya penyakit kemandulan dalam mendidik anak-anak. Menggerus kekuatan fitrah kita dalam mendidik anak-anak sehingga menyatakan dirinya tidak mampu lagi

Untuk itu kami akan membantu bunda dan calon bunda semuanya menemukan misi hidup ini setahap demi setahap.

🍀Bagi anda yang belum menemukan “jurusan” ilmu apa yang harus ditekuni dengan fokus, maka bersabarlah, tuliskan apa adanya di NHW#4 ini bahwa anda memang belum ketemu sama sekali. Kemudian silakan lihat kembali ke belakang, faktor-faktor apa saja yang membuat anda sampai usia sekarang belum bisa menemukannya.

Tulislah dengan jujur, kemudian lihatlah kondisi sekarang, bagaimana anda mengenal diri anda?

Aktivitas apa saja yang membuat anda SUKA dan BISA, tulis semuanya.

Apa sisi kekuatan diri anda? Silakan tulis semuanya.

Pernyataan-pernyataan ini sudah SAH untuk menggugurkan NHW #4 anda.

Semoga dengan melihat hal ini, bunda semuanya menjadi lebih SABAR, ketika melihat anak-anak kita yang masih galau tidak paham arah hidupnya. Jangankan mereka, kita yang sudah puluhan tahun hidup saja ternyata juga belum paham. Bisa jadi anak-anak kita memang punya pengalaman yang sama dengan kita dulu dan sekarang kita didik mereka dengan pola yang sama dengan cara orangtua kita mendidik kita dulu.

Kembali ke fase titik nol dan segera bergerak.

" Jangan pernah berdiam di ruang rasa, sehingga titik nol membekukan hidup anda "

🍀Bagi anda yang sudah menemukan “jurusan”ilmu apa yang harus ditekuni dengan fokus, maka silakan ikuti simulasi secara setahap demi setahap di bawah ini :

1⃣Tulislah Jurusan Ilmu secara Global, misal : Pendidikan Anak dan Keluarga

2⃣Tentukan KM 0 nya mau anda tempuh mulai kapan? Atau apakah saat ini sudah dalam proses berjalan di tahap 1? Maka tulislah kapan anda memulai KM 0.

3⃣Kita ambil satu hasil penelitian _Malcolm Gladwell_dalam bukunya yang berjudul Outliers (2008) pernah mengemukakan sebuah teori yang menarik, 10.000 hours of practice. Menurutnya, jika seseorang melatih sebuah skill tertentu selama minimal 10.000 jam, maka hampir bisa dipastikan orang itu akan “jago” dalam bidang tersebut. _They will master the skill_ kata Gladwell.

Darimana ia bisa yakin? Konon Gladwell mengembangkan teori ini dari hasil penelitian terhadap para pemain biola selama puluhan tahun. Dari penelitian itu, para pemain biola yang berlatih minimal 2 jam sehari selama 12 tahun (kurang lebih 10.000 jam) semuanya menjadi para maestro biola. Orang yang di pertengahan berlatih di antara 5.000 hingga 8.000 jam, sementara pemain biola yang gagal berlatih di bawah 3000 jam.

4⃣Silakan ukur kemampuan teman-teman, dalam sehari kira-kira sanggup menginvestasikan waktu nya berapa jam, untuk menekuni jurusan ilmu tersebut. Katakanlah kita ambil yang paling pendek hanya 2 jam per hari.

Mari kita berhitung :
10.000 jam : 2 jam = 5000 hari
Apabila setahun katakanlah hanya kita ambil 250 hari efektif saja, maka

5000 hari : 250 = 20 tahun

Inilah periode waktu yang harus anda tempuh untuk bisa menjadi master di bidang anda.

5⃣Silakan bagi 20 tahun tersebut dalam KM perjalanan yang akan anda tempuh, misal

KM 0 – KM 1 = Bunda Sayang ( 5 tahun)

KM 1 – KM 2 = Bunda Cekatan (5 tahun)

KM 3 – KM 4 = Bunda Produktif ( 5 tahun)

KM 4 – KM 5 = Bunda Shaleha ( 5 tahun)

Tidak ada patokan khusus dalam menentukan rentang waktu, silakan anda buat sendiri sesuai dengan kemmapuan kita.

6⃣Uraikan kira-kira mata pelajaran apa saja yang harus kita pelajari satu-satu di mata kuliah pokok Bunda Sayang, Bunda Cekatan dsb.

7⃣Cari sumber belajarnya ada dimana saja dan KONSISTEN menjalankannya.

AKSELERASI

Apabila ternyata dalam belajar di jurusan ini mata anda makin berbinar, semangat anda tak pernah pudar, bisa jadi yang harusnya hanya investasi 2 jam/hari secara alamiah akan menjadi lebih dari 2 jam. Maka pilihlah aktivitas harian, waktu yang paling banyak menghabiskan hari-hari anda, adalah aktivitas yang memperbanyak
JAM TERBANG

Kalau sudah seperti ini Allah sedang menghendaki anda untuk masuk program “AKSELERASI”

Ada dua cara akselerasi yaitu :

🍀Menambah Jam terbang harian

🍀Membeli Jam terbang
Bagaimana caranya membeli? Dengan mendatangi para ahli yang sesuai dengan bidang kita, belajar banyak dari beliau. Pelajari jatuh bangunnya seperti apa, sehingga kita bisa “jump starting” dengan tidak perlu mengulang kesalahan yang pernah dilakukan oleh para ahli tersebut. Sejatinya dengan mengikuti program matrikulasi ini, anda sedang membeli jam terbang.

🍀Carilah mentor hidup anda yang bersedia memandu dengan konsisten agar anda mencapai sukses dengan lebih cepat lagi.

Dengan belajar bersungguh-sungguh di NHW #4 ini, teman-teman akan dengan mudah menyusun

customized curriculum

untuk anak-anak kita masing-masing.silakan mulai dari diri bunda dulu untuk bisa merasakannya. Karena kalau bundanya sudah bisa, maka kita akan mendapatkan bonus kemampuan menyusun kurikulum bagi anak-anak kita.

Kuncinya hanya dua

_FOKUS dan KONSISTEN _

Jadilah yang terhebat di bidang Anda masing-masing. Jangan pernah menyerah.

If today is a bad day, tomorrow maybe worst, but the day after tomorrow is the best day in your life. You know what? Most people die tomorrow evening! – Jack Ma

Selamat menempuh 10.000 jam terbang anda

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber Bacaan :

Malcolm Galdwell, Outliers, Jakarta, 2008

Materi Matrikulasi IIP Sesi #4, Mendidik dengan Kekuatan Fitrah, 2017

Hasil Nice Homework #4 para peserta matrikulasi IIP batch #3

NHW#3 Membangun Peradaban dari dalam Rumah

NICE HOMEWORK #3

📚MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 📚

Alhamdulillah saya termasuk kategori menikah.

👨‍👩‍👦‍👦Nikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.


Untuk yang tercinta

dearest papah

Ini surat cinta pertama yang ku buat
Cuma untuk papah.
Semoga bukan menjadi yang terakhir.
Lama berfikir, begitu banyak yang ada di kepala tetapi entah kenapa begitu sulit memulainya.
Dalam momen ini Mama cuma ingin berterima kasih sudah memilih Mama menjadi pendamping papah.
Perkenalan yang singkat (hanya 3 bulan), Mama sungguh tidak habis pikir apa yang membuat papah begitu yakin meminta Mama menikah. Mungkin itu sudah jalan Allah. Mama sangat bersyukur.
Papah mungkin belum tahu, beberapa bulan sebelum kita bertemu, Mama berusaha rajin sholat tahajjud setiap malam, rajin baca Al-Quran dan berusaha memperbaiki diri. Tujuannya cuma 1, Mama berdoa supaya Allah memberikan jodoh terbaik. Karena perempuan yang baik akan (insha Allah) menjadi jodoh laki-laki yang baik. Hal itu lah yang menjadi penyemangat dalam beribadah..
Ternyata papah adalah jawaban atas semua doa-doa Mama. Papah-lah "jodoh terbaik" itu....
Hanya terima kasih yang bisa ku sampaikan kepada papah sudah mau hadir dalam kehidupan Mama. Sekarang buah hati kita sudah 2.
Semoga kita bisa belajar bersama-sama menjadi orang tua teladan buat anak2 kita.
Semoga kita bisa mengajarkan akhlak dan ilmu agama yang baik supaya anak kita soleh Solehah.
mari kita sama2 saling mengingatkan kalau ada yang lalai dalam beribadah.
Mama sangat menghargai usaha papah yang pulang setiap seminggu sekali, menempuh jarak berpuluh bahkan Beratus kilometer hanya untuk bertemu keluarga. Semoga menjadi ladang amal yang baik dan dicatat pahala oleh Allah. Amin.
mari kita belajar berkomunikasi yang baik supaya lebih bisa saling memahami,
Oh ya... kalau papah bisa romantis sedikit tentunya Mama lebih senang. Mama harap papah bisa belajar sedikit merangkai kata2 indah untuk sedikit mengobati kerinduan Mama ketika kita berjauhan jarak.
Tetapi... Mama senang akhir2 ini papah sudah bisa bersikap romantis dengan membelikan Mama sesuatu kemarin ditengah kondisi perekonomian keluarga kita yang sedang kurang bagus.
Hanya terima kasih yang bisa Mama berikan. Terima kasih atas nafkahmu, atas lelahmu, atas perhatianmu, atas kasih sayangmu, atas bimbingan mu dalam menjalani kehidupan.
At last but not least, Mama cuma bilang
I LOVE YOU PAPAH, imamku yang Soleh dan tampan seperti Lee min ho.

Papah kuu...
Papahnya akak...
Papahnya adek...
Semoga bisa terus menyayangi kita... Selamanya.
Semoga keluarga kita kelak dipertemukan kembali di surganya Allah SWT.
Amiinnn....


Your lovely wife



Dari begitu banyak kata yang kutulis, tanggapan suami adalah : aminnn ya rabbal alamin. Baguuss.
😂😂😂😂

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.


Kakak : Zidan Falahi Arrayan (30m)

Anak pertamaku yang paling ganteng ini diumur 2,5 th sudah muncul beberapa kelebihan yang bisa diobservasi karena sudah bisa bicara dan sudah mulai belajar mengungkapkan sesuatu. Menurut saya sebagai ibu kelebihannya adalah sbb:
Ada beberapa/banyak hal yang dia cepat mengerti ketika diajarkan sesuatu karena menurut saya daya tangkapnya sungguh luar biasa. Banyak momen yang membuat saya berpikir “loh koq tau sih kakak ini?” misalnya waktu saya bilang “kak papah pulang hari Jumat yah”, beberapa hari/beberapa minggu kemudian pas hari Jumat pagi tiba2 kakak bilang “ma, hari ini hari jum’hatt yah papah pulang yaa maa??” Saya langsung bingung koq bisa langsung tau kalau ini hari jum’hatt padahal ini masih pagi (asumsi kalau masih pagi berarti belum ketemu orang lain yang mungkin bisa ngasih tau). Contoh lain mengenai kecerdasannya yaitu cepat hafal ketika diajari suatu lagu, walaupun bicaranya masih belum lancar (diambil belakangnya saja). Dan masih banyak lagi. Terkadang bikin Mama geleng2. Subhanallah.
Cenderung mempunyai sifat perasa dan sensitif. Kakak bisa merasakan orang-orang yang “menyayanginya” dengan tulus atau tidak. Biasanya, kalau dia tidak nyaman (menurut dia) dengan orang yang mengasuhnya, si kakak muncul sifat cengeng. Masalah muncul juga mengenai kepemilikan barang, kakak ini terlalu “pelit” untuk bisa berbagi dengan teman sebayanya. Biasanya kalau mainan dipinjam teman tidak boleh.
Spontanitas dan kepolosan kakak selalu bikin tertawa. Pemikirannya yang masih dangkal terkadang membuat sesuatu tidak sesuai dengan yang seharusnya membuat suasana dirumah selalu ceria (kalau pas tidak rewel). Hehehe
Suka membantu mama. Mau disuruh mengambilkan barang kalau mama minta tolong.
Perhatian dan sayang terhadap keluarga. Contoh perhatian misalnya ketika adeknya mau di”pinjam” orang lain tidak boleh. Suka sayang dan peluk adek.
Detail terhadap sesuatu misalnya kakak hafal terhadap kepemilikan HP. Mana punya Mama ato punya papah tidak keliru ngasih ke yang punya. Hafal semua alat transportasi (bis, truk, kapal, perahu, Truk, becak, pesawat, helicopter, dll)

Adek : Hanna shanum yandira (almost 6 bulan)
Karena masih agak kecil, belum terlalu banyak potensi yang bisa saya observasi. Sifat2 adek yang menonjol yaitu:
Adek dari kecil selalu murah senyum.
Jarang rewel/nangis kalau tidak ada alasan kuat
Sepertinya sabar dalam menghadapi sesuatu. Misalnya: tingkah laku kakak yang kadang sedang cari perhatian Mama.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.


Kalau menurut pemikiran saya selama beberapa hari (koq lama yah?), Kekuatan potensi yang ada pada diri saya yaitu :
Ingin memberi kebaikan pada keluarga ataupun orang lain. Kalau untuk keluarga, sebagai seorang ibu tentu kita selalu memberikan yg terbaik tanpa disuruh. Beberapa bulan ini saya mempunyai “ritual sedekah” versi saya sendiri yaitu berusaha memberi kado keluarga/kerabat/teman yang saya tahu sedang ulang tahun atau merayakan sesuatu. Kado itu bukan sesuatu yang harus mahal, saya cari tahu apa yang kira2 paling cocok/yang disenangi. Selama ini pernah ngasih buku kecil, kopi, kue/snack, bahkan pernah bakmi instan yang lagi nge-hits. Hehehe pokoknya yang penting perhatian. Saya senang karena bisa menyalurkan hobi saya yaitu : membungkus kado.
(agak) kreatif. Kreatif dalam hal apa? Bisa dalam hal mendesain sesuatu (ini termasuk hobi membungkus kado tadi yah) atau kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sebagai contoh : dulu saya sempat bingung kalau gas atau galon dirumah habis saya pikir akan susah kalau beli sendiri. Tetapi repot juga kalau harus nunggu suami pulang. Akhirnya saya cari tau toko gas/galon mana yang mau antar kerumah. Setelah itu tetangga ikut minta nomernya. Hehehe… seneng bisa jadi pemecah masalah. yang punya toko jg seneng punya banyak pelanggan baru.


d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Menurut saya, maksud Allah menghadirkan saya dilingkungan saya sekarang adalah bahwa agar orang2 disekitar saya belajar untuk mendidik anak mereka mandiri agar suatu saat ketika mereka dewasa tidak selalu mengandalkan orang tua untuk mengatasi setiap permasalahan hidup.
Saya sebagai pendatang, jauh dari saudara dan suami juga pulang seminggu sekali jadi mau tidak mau saya harus mencari solusi atas permasalahan rumah tangga yang muncul.
Tantangannya adalah mungkin ibu rumah tangga disekitar rumah saya sudah merasa sudah benar mendidik anak dengan cara mereka sendiri jadi saya sebagai ibu yang masuk kategori masih muda akan susah untuk menasehati/memberi tahu (kalau menurut saya ada yang kurang pas dalam mendidik). Saya hanya bisa memberi contoh dengan menjalani hidup saya dengan sebaik baiknya, karena saya pun belum tentu juga 100% benar.
Ada satu lagi, saya ingin menjadi pelopor dilingkungan bahwa wanita bekerja itu bisa mengusahakan anaknya ASI kalau memang ada kemauan, apalagi ibu rumah tangga. Saya lihat ada beberapa ibu rumah tangga (yang tidak bekerja) tidak mengusahakan memberi ASI pada anaknya waktu ikut posyandu.
Intinya mungkin saya belum mempunyai peran besar dalam lingkungan karena saya juga masih belajar. Saya lakukan apa yang menurut saya terbaik.
Semoga Allah selalu membimbing saya dalam segala hal. Amin.



Terima kasih.

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Resume Materi Sesi #3

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH
Selasa, 7 Februari 2017
Fasilitator : Prima
Ketua Kelas : Widyasari
Koordinator Mingguan : Dewi Martha Indria

“Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya”

Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.

Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.

Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.

Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.

Darimana kita harus memulainya?

🙋 PRA NIKAH

Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:

a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?

b. Adakah yang membuat anda bahagia?

c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?

d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?

Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.

Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.

Karena,

ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK

👨‍👩‍👧‍👧 NIKAH

Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:

🍀Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?

🍀Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?

🍀Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?

🍀Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?

Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.

👩‍👧‍👧 ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)

Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.

a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?

b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?

c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?

Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.

Karena,

IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD

Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak

Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.

Karena

Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang

Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.

Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan

Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013

Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016

Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015

Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016

=================================================

Saturday, February 11, 2017

NHW#2 CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN

📚NICE HOME WORK #2📚

Sebelum mengerjakan PR kedua ini, saya akan menjelaskan sedikit mengenai kehidupan pribadi. Saya ibu dari 2 anak, zidan (30m) dan shanum (5,5m). Suami kerja di luar kota dan pulang ke malang tiap 1 Minggu sekali (Sabtu Minggu libur). Kondisi rumah tidak mempunyai asisten rumah tangga (ART), semua keperluan memasak dan bersih2 menjadi tanggung jawab saya sendiri. Untuk hari aktif (Senin - jumat) saya jarang memasak karena si kakak sudah ikut katering di sekolah. Kakak sudah sekolah di TPA (tempat penitipan anak) dan si adek masih minum susu ASIP. Wah sebentar lagi MP-ASI nih.

Dari penjelasan diatas, saya ingin membuat checklist yang lebih “realistis” (bagi saya), mengingat dari pagi sampai sore saya bekerja dan sore sampai malam saya sendiri momong 2 anak dan plus mengurus pekerjaan rumah tangga sendiri. Boleh dibilang waktu senggang saya sangatlah terbatas, sehingga Checklist saya bikin tidak terlalu banyak dan serealiatis mungkin.
(Tugas ini sudah dikumpulkan seminggu yang lalu, setelah dikumpulkan, ada beberapa poin yang perlu saya komentari atau perlu ditambah).

📝✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅📝


a. Sebagai individu

Memperbaiki sholat 5 waktu, lebih rajin lagi dan diawal waktu. (Sehari 5 kali)
Membaca Al Qur'an (sehari 1 lembar)
Sholat Dhuha dan sholat tahajjud lebih rajin lagi (minimal 3 kali/minggu)
Membaca buku tentang apapun temanya terutama parenting. (1 bulan 1 buku)
Komentar/revisi:
Poin nomer 2 itu sungguh sangat susah saya kerjakan mengingat kegiatan saya yang sangat padat. (Maaf ya Allah).
Lalu ada poin tambahan yaitu
5. Bangun jam setengah 5 setiap hari untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan agar tidak terlambat masuk kerja.
6. Menggosok gigi minimal 2x sehari. Karena sudah ada 2 gigi yang rusak parah akibat kebiasaan buruk malas gosok gigi.
7. Sedekah pribadi : memberi kado untuk keluarga/teman yang saya tahu sedang ulang tahun. (Incidental)

b. Sebagai istri

1. Pak suami reques nya "cuma" kebersihan rumah. Jadi yang akan saya usahakan dalam menyenangkan suami adalah membersihkan rumah lebih sering lagi. (minimal 1 hari sekali ketika anak2 sudah tidur)

2. Memasak makanan sendiri untuk keluarga, terutama waktu weekend. (Minimal 2 kali memasak tiap Minggu)

3. Berusaha mengetahui dengan bertanya apa saja hal2 yang menjadi kesukaan suami. (minimal 1 informasi setiap minggu)

4. Berusaha lebih hemat lagi dengan cara mengurangi pengeluaran yang tidak penting dan mengatur pos2 pengeluaran untuk mengatasi pengeluaran tak terduga atau untuk dana liburan. (Menabung minimal 200rb/bulan)

5. Melakukan “our family talk”. Selama ini sangat jarang dilakukan karena tipe suami yang cenderung pendiam. Saya rasa akan saya coba 2 Minggu sekali.

6. Ini masih cita2, dan selama ini belum terealisasi. Saya ingin melakukan kegiatan merawat tubuh, misalnya seperti lulur, creambath, facial, masker, dll. Bisa dilakukan dirumah atau disalon. (Minimal 2 kali/bulan)

c. Sebagai ibu

1. Saya merasa anak saya lebih menyukai kalau ibunya tidak bekerja dan menemaninya bermain. Tp untuk hal ini saya masih belum bisa mengabulkan karena beberapa alasan. Karena itu saya berusaha membuat suasana senyaman mungkin ketika berada dirumah. Menemani bermain setiap hari.
2. Memberikan aktivitas bermain yang berbeda setiap minggu sekali.
3. Membacakan buku setiap hari.
4. Memberikan/membuatkan makanan/cemilan yang disukai buat bekal disekolah setiap hari.
Tambahan :
5. Mengusahakan pemberian ASI sampai 2 tahun. Tiap hari mompa ASI minimal 2x.


Sekian. terima kasih.

NHW#1 ADAB MENUNTUT ILMU

📚NICE HOMEWORK #1📚

ADAB MENUNTUT ILMU


Dalam materi "ADAB MENUNTUT ILMU" kali ini, NHW nya adalah sbb:

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.

Jurusan ilmu yang sedang dan sangat ingin saya tekuni adalah ilmu parenting secara umum. Ilmu parenting meliputi mendidik anak-anak saya mengenai agama, etika, sopan santun, kreativitas, mengasah kecerdasan, dll. Adapun secara khusus, saya ingin mengajarkan sifat “suka membaca” pada anak-anak saya. Membaca apapun itu, baik Al Qur'an, buku, bahkan koran atau komik. Saya merasa membaca adalah hal yang sangat penting.

2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.

Alasan terkuat saya memilih hal tersebut pada poin 1 adalah saya tidak ingin salah melangkah dalam membesarkan dan mendidik anak-anak. Saya ingin “selalu hadir” disetiap fase kehidupan mereka.
Saya ingin mengajarkan mereka mengenai ilmu agama karena saya ingin meraih surga Allah salah satunya dengan memiliki anak yang Soleh Solehah. Amiinnn YRA. Menekuni ilmu parenting, termasuk didalamnya menanamkan ilmu agama saya berharap bisa menjadi orang tua yang bisa jadi tauladan mereka dalam berjuang menjalani kehidupan. Saya juga tidak ingin kelak ketika mereka dewasa, saya punya penyesalan karena tidak/kurang mempunyai pengetahuan dalam mendidik anak-anak ketika mereka bertumbuh. Nah, sebelum semuanya terlambat, sifat2 mereka sudah berubah menjadi karakter, saya harus berusaha mempunyai ilmu parenting yang “mumpuni”.
Agar semua impian saya itu tercapai, saya harus berusaha membuat anak-anak mencintai membaca, karena membaca berpengaruh pada pengetahuan. Semakin banyak membaca semakin banyak tahu. Pengetahuan berpengaruh terhadap sikap dan pola pikir.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?

Beberapa strategi saya dalam meningkatkan pengetahuan dalam bidang parenting sudah saya lakukan. Diantaranya adalah :
Membaca banyak buku mengenai parenting secara umum. Diantaranya adalah 5 guru kecilku (Kiki barkiah), creative parenting, hypnoparenting, buku ayah Edy, Mona Ratuliu, dll.
Membaca buku mengenai agama, terutama dalam hal parenting. Misalnya islami parenting, positive parenting, dll.
Membaca buku mengenai mengasah kreativitas anak. Misal : cara mudah asah otak anak, rumah main anak 1&2, berbagai macam games untuk anak paud, dll.
Mengikuti berbagai acara atau seminar parenting (yang saya tahu dan pas saya bisa mengikuti).
Mengikuti kegiatan sharing/belajar mengenai parenting, baik online maupun offline.
Membelikan anak-anak buku yang bagus dan bentuknya menarik agar mereka menyukai kegiatan membaca (walaupun sekarang masih belum bisa membaca, tetapi setidaknya saya ingin mereka menyukai buku).
Sering membaca didepan mereka sebagai contoh nyata karena anak akan meniru orang tua sebagai role model. Anak lebih cepat meniru apa yang dilakukan orang tua daripada apa yang dinasehatkan/dibicarakan saja.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.

Ada beberapa sikap yang menurut saya perlu diperbaiki, terutama dalam hal mengendalikan emosi. Terkadang (atau pun sering), dalam mengasuh anak saya mengalami hal yang sangat menguras energi dan mental, sehingga saya sering memarahi atau berteriak kepada mereka. Lalu tidak lama kemudian muncul rasa penyesalan. Hal tersebut yang ingin saya rubah bahwa mendidik anak tidak dengan sikap yang keras, harus dengan sikap kasih sayang, lemah lembut dan perhatian.
Yang kedua, saya harus mengalahkan rasa malas dalam hal menambah ilmu pengetahuan, misalnya dengan terus membaca disela waktu luang.


Sekian. Terima kasih.

INSTITUT IBU PROFESIONAL (IIP) BATCH 3

Beberapa Minggu ini, saya mengikuti kelas online mengenai belajar menjadi ibu.
Awalnya daftar dulu lewat email,trus transfer 100rb. Setelah itu konfirmasi + ngisi data.
Dan taraa kalau sudah terdaftar akan dikirim email seperti ini.



Saya akan berbagi ilmu disini, apa saja yang saya pelajari.
Setiap Minggu akan ada tugas yang harus dikerjakan. Nanti akan saya post juga disini.
Kelas online ini bernama IIP (institut ibu profesional).


MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA
Selasa, 31 Januari 2017
Fasilitator : Maya O. Rismala
Ketua Kelas : Widyasari
Koord. Mingguan : Nurun Nayiroh
Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #3? Pekan ini kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?

APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;

Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang :

a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.

🍀APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?

Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.

🍀MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL

1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.


🍀VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL

Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.


🍀BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?

Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya

b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.

c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya

d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.

🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?

“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”

Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.

Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :

BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?

BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga

BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?

BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?

Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan

Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto

Salam Ibu Profesional


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

📚SUMBER BACAAN:
Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015 HOW TO BE PROFESIONAL MOTHERMenjadi ibu adalah pekerjaan yang paling menuntut keprofesionalan, karena berkaitan langsung dengan generasi kehidupan dan Yang Maha Memberi Hidup. Profesion...




 

Blog Template by YummyLolly.com / Header Butterfly by Pixels + Ice Cream