Beberapa hari yang lalu temanku anggit mengundangku untuk ikut acara tujuh bulanan, atau orang jawa biasa menyebutnya "tingkeban".
Acara ini biasanya digelar ketika ada perempuan yang usia kehamilannya menginjak 7 bulan. Tujuannya yaitu untuk mendoakan agar nanti bisa melahirkan dengan lancar dan anaknya bisa sehat. Selain itu, acara ini menurut kepercayaan, bisa juga untuk 'meramal' jenis kelamin bayi di dalam perut. Hehehe... Lucu juga ini acara. Berikut beberapa adegan yang sempat aku jepret di kamera, tapi maaf kalau masih belum bisa aku jelaskan maknanya. Sebaiknya dikira-kira sendiri saja yah, atau tanya sama eyang kalian. Hehehe.....
Keterangan: ada 7 kain batik atau "sewek" yang dibawa 7 orang wanita (jangan yang masih perawan yah). Terus kain itu di selempangkan di wanita yang hamil, dan bilang kainnya tidak cocok sampai kain yang ke enam. Baru yang ke tujuh kainnya bagus, cocok.
Keterangan : si ibu hamil dan suami mandi pake air kembang. Masing kedua orang tua menyirami kedua anaknya sebanyak 7 kali. Setelah itu baru boleh dilanjutkan saudara yang lain.
Keterangan : jualan rujak "tingkep" dan dawet. Tahu gak sih rujaknya yang mana? Kalau ndak tahu, berarti kalian orang kota. Rasa rujaknya khas banget. Kata ibuku, rasa rujak itu kalau enak berarti anaknya cewek tapi kalau gak enak berarti cowok. Hehehe... Ada-ada ajah.
Sebelum jualan, uang receh disebarkan. Terus uangnya buat beli, bener-bener hanya simbol ajah.
Sepertinya semua kegiatan tadi mempunyai makna yang sangat dalam. Itu saja kesanku untuk sementara ini. Hehehe....
Acara ini biasanya digelar ketika ada perempuan yang usia kehamilannya menginjak 7 bulan. Tujuannya yaitu untuk mendoakan agar nanti bisa melahirkan dengan lancar dan anaknya bisa sehat. Selain itu, acara ini menurut kepercayaan, bisa juga untuk 'meramal' jenis kelamin bayi di dalam perut. Hehehe... Lucu juga ini acara. Berikut beberapa adegan yang sempat aku jepret di kamera, tapi maaf kalau masih belum bisa aku jelaskan maknanya. Sebaiknya dikira-kira sendiri saja yah, atau tanya sama eyang kalian. Hehehe.....
Keterangan: ada 7 kain batik atau "sewek" yang dibawa 7 orang wanita (jangan yang masih perawan yah). Terus kain itu di selempangkan di wanita yang hamil, dan bilang kainnya tidak cocok sampai kain yang ke enam. Baru yang ke tujuh kainnya bagus, cocok.
Keterangan : si ibu hamil dan suami mandi pake air kembang. Masing kedua orang tua menyirami kedua anaknya sebanyak 7 kali. Setelah itu baru boleh dilanjutkan saudara yang lain.
Keterangan : jualan rujak "tingkep" dan dawet. Tahu gak sih rujaknya yang mana? Kalau ndak tahu, berarti kalian orang kota. Rasa rujaknya khas banget. Kata ibuku, rasa rujak itu kalau enak berarti anaknya cewek tapi kalau gak enak berarti cowok. Hehehe... Ada-ada ajah.
Sebelum jualan, uang receh disebarkan. Terus uangnya buat beli, bener-bener hanya simbol ajah.
Sepertinya semua kegiatan tadi mempunyai makna yang sangat dalam. Itu saja kesanku untuk sementara ini. Hehehe....
2 comments:
homagaddd. am i that fat eh? :mewek
anw thanks alot ya cincha udah dateng ke acara tingkepanku.. pakek bawa2 lagi -__-
yess, its because of the baby.
okkay, sama2 chinntt.
Post a Comment