Friday, May 26, 2017

Pengingat manusia

Marhaban ya ramadhan....
Alhamdulillah di tahun 2017 ini saya dipertemukan Allah dengan Bulan ramadhan kembali. Aminnn. Walaupun terpaksa tidak bisa berpuasa di awal Bulan karena berhalangan (baca:menstruasi).

Beberapa waktu ini, sebelum memasuki Bulan ramadhan Ada beberapa orang dekat yang telah dipanggil Allah SWT.
Mbah yut (mbah putri) tiba - tiba pingsan dikamar mandi pagi, siang masuk RS lalu sore sudah berpulang.
Pak wardi,  senior di Kantor. Sudah seperti bapak sendiri tiba2 dikabarkan meninggal pagi hari tanpa Ada keluhan sakit apa2 sebelumnya.

Dalam hati bertanya-tanya sebenarnya, ya Allah kenapa ini? Satu per satu Engkau ambil mereka ke sisi - Mu. Kenapa tidak Kau ambil mereka setelah Bulan Ramadhan saja supaya mereka punya tabungan amal ibadah yang lebih banyak. 
Iya, itu keinginanku. Tetapi Engkau lah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaMu. Aku berusaha mengikhlaskan mereka.semoga mereka di terima disisiMu ya Allah. Ampunilah dosa2 mereka.
Semoga khusnul khotimah. Ammiinnn YRA.

Kita sebagai manusia yang belum habis jatah umur kita di Dunia,  hendaknya semakin menyadari bahwa umur kita di Dunia ini tidaklah begitu lama.
Untuk itu gunakanlah umur kita ini dengan sesuatu yang bermanfaat Dan semua yang kita lakukan ditujukan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Saya ingin menuliskan sesuatu yang baru saja saya baca,

Sebelum wafat, Nabi Muhammad bersabda :
Telah aku tinggalkan kalian semua pada jalan yang benar Dan diatas jalan yang terang pula. Dan telah kutinggalkan pada kalian 2 penasihat, yang satu pandai bicara Dan yang satu diam saja.
Yang pandai bicara adalah Al-Qur'an Dan yang diam saja adalah kematian. Bila Ada persoalan sulit, kembalilah kalian kepada Al-Qur'an Dan sunnah...
Dan jika hati kalian keras membatu, maka lunakkanlah ia dengan mengambil Pelajaran dari kematian yang akan kita semua jalani...


Renungan tengah malam
Malang, 27052017
Time : 00.10

Nice HomeWork #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Saya memilih aktivitas menulis.
Meskipun saya (inshaa Allah) suka dan bisa, masalahnya saya terkadang tidak sempat untuk melakukan hal mengenai tulis menulis ini.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :

1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
Saya ingin menjadi penulis. Mengenai apa saja. Mengenai kehidupan sehari-hari, parenting, memasak, dll.

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Menulis setiap hari. Menggali semua aspek dan membaca berbagai macam buku sebagai referensi bahan tulisan agar tulisan saya lebih berbobot.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
Saya ingin suatu saat nanti bisa mengeluarkan buku, atau mempunyai sebuah perusahaan penerbitan. Ammiinn.

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Saya ingin memberi inspirasi orang lain lewat tulisan saya. Selain itu juga saya ingin mengajak orang lain untuk bisa belajar menulis karena tulisan adalah suatu bukti bahwa kita pernah hidup di dunia ini.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
Keinginan saya yang pertama yaitu ingin mempublish sebuah buku. Yang kedua ingin membuat perpustakaan gratis untuk lebih memacu anak2 untuk lebih mencintai membaca.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

-Saya ingin setiap hari menulis di blog saya.
One day one post. At least seminggu sekali.
Dalam satu tahun minimal ada 50 postingan.
-Saya ingin menambah koleksi buku anak-anak atau pun yang lain. Dalam 1 bulan minimal beli 4 buku.

Semoga terwujud semua cita-citaku ya Allah. Ammiinn.


Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH


Monday, March 27, 2017

Majlis taklim khumairah : Adab Keluar Rumah



Pengajian
Tempat : masjid Ibnu Sina RSSA
tanggal : 27032017
Judul : Adab keluar rumah
Pembicara : ustadzah Lenny oktaviani

‌Solihin = orang2 yang melakukan perbuatan Baik Dan soleh.

‌Taat kepada perintah2 Allah Dan nabi Muhammad

‌Aturan Allah adalah untuk kebahagiaan kita

‌manusia masuk surga bukan karena ibadah kita/sholat kita, melainkan karena kasih sayang Allah.

‌tawakkal = berserah diri,  namun harus berusaha dulu dg sekuat tenaga

‌wanita boleh keluar rumah,  namun harus seijin Wali (suami, ayah, paman)

‌ tidak mengundang perhatian laki2 : tidak pakai perhiasan berlebihan, tidak  memakai wangi2an.

‌jangan menguasai jalan, teriak2, manjat2 pagar, dll

‌berjalan dengan penuh rasa malu : gaya tidak lebay,  Suara dan gestur tidak mengundang nafsu.

‌menundukkan pandangan dari yang haram.

‌zina Mata : memandang yang bukan Hak kita.

‌meminta sesuatu kepada lelaki yang bukan Muhrim dari belakang tabir.

‌ tidak bersentuhan dengan laki2 yang bukan Muhrim.

‌ tidak bepergian jauh dg yg bukan muhrim.

‌ tidak berduaan dengan laki2 yg bukan Muhrim.

‌ sebaik baik wanita adalah tempatnya dirumah.

‌ anak perempuan harus kita dekatkan kepada ayahnya, agar mendapatkan sosok figur idola pertama jatuh cinta.  Untuk meminimalisir Zina Dan pacar2an Ala anak Muda.

‌untuk perempuan, sholat yang paling bagus sholat dirumah demi keamanan.  Kalau pun ingin sholat dimasjid harus didampingi mahram.





Tuesday, March 14, 2017

RESUME MATERI SESI 7 : REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

_Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #3, sesi #7_

*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*

Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.


*_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR_* "

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.


Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.


 Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”


*_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_*


Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

*_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_*


Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.


“ *_Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI_* "


Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.


Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.


Maka

*_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_*

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

 Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.


*_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_*


Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.


*_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_*


Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.


Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.


Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

REVIEW NHW#7

Review NHW #7

IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI

Disusun oleh
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional

_Review Nice Home Work #7_

_[Bunda Produktif]_ *IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI*

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Terima kasih bagi yang sudah mengerjakan NHW#7 ini dengan sangat baik. Melihat satu persatu hasil peta kekuatan teman-teman, maka kami  melihat beragam potensi fitrah yang dimiliki oleh teman-teman yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk memasuki ranah produktif.

NHW #7 ini adalah sesi *KONFIRMASI*. Dimana kita belajar mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini, apa yang sudah kita baca tentang diri kita dengan tools yang dibuat oleh para ahli di bidang pemetaan bakat.

Ada banyak tools yang sudah diciptakan oleh para ahli tersebut, diantaranya dapat dilihat secara online di  www.temubakat.com http://tesbakatindonesia.com/ www.tipskarir.com dan masih banyak lagi berbagai tes bakat online maupun offline yang bisa kita pelajari.

Kita menempatkan tools-tools tersebut sebagai alat konfirmasi akhir, sehingga kita tidak akan buru-buru menggunakannya, sebelum kita bisa menggunakan mata hati  dan mata fisik kita untuk melihat dan membaca diri dengan jujur. Kita makin paham tanda-tanda yang DIA berikan untuk menjalankan peran produktif kita di muka bumi ini.

Efek yang bisa kita rasakan, saat menjadi ibu kita tidak akan menjadi ibu galau yang buru-buru mencari berbagai alat untuk bisa melihat minat dan bakat anak kita secara instan. Kita justru akan punya pola mengamati bakat minat anak, dari kegiatan aktivitas anak keseharian dg mengamati sifat-sifat dominan mereka, yang mungkin akan menjadi peran hidup produktifnya kelak.

Selain itu juga memperbanyak aktivitas panca indra sehingga kita makin paham bidang yang akan ditekuni anak-anak. Maka modalnya, buka mata, buka hati. Kayakan wawasan anak, kayakan gagasan anak setelah itu buatlah mereka kaya akan aktivitas. Terlibatlah (Engage) , Amati (observe), gunakan mata hati dan mata fisik untuk mendengarkan dan melihat  (watch and listen ) keinginan anak selama rentang 2-14 tahun, lalu perkuat pemantauan hal tsb sampai usia 14 tahun ke atas,  jadi modal pertama adalah mata hati dan kehadiran orangtuanya.

Alat hanya mempermudah kita untuk mengenali  sifat diri kita yang produktif menggunakan bahasa bakat yg sama shg mudah untuk diobrolkan.

Tetapi menggunakan alat bukan sebuah keharusan yang mutlak. Bagi anda yang sudah percaya diri dengan aktivitas anda saat ini, tidak perlu lagi menggunakan alat apapun untuk konfirmasi.


Salah satu tools yang kita coba kemarin adalah  www.temubakat.com yang kebetulan kita bisa mengkonfirmasi langsung ke penciptanya yaitu Abah Rama Royani, yang sering menjadi guru  tamu di komunitas Ibu Profesional.

Apabila teman-teman memiliki tools lain tentang pemetaan bakat ini yang bisa dikonfirmasi ulang ke penciptanya silakan dipakai, sehingga kita jadi lebih banyak paham tentang berbagai alat konfirmasi bakat kita.

Setelah mendapatkan hasil segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6

Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.


*FOKUS pada KEKUATAN, SIASATI segala KELEMAHAN*


Fokus pada kekuatan berarti bahwa ke depan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata.

Ini salah satu contoh pentingnya kita memahami kekuatan diri kita kemudian mencari partner yang cocok. Untuk itu silakan teman-teman amati sekali lagi, potensi kekuatan yang ada pada diri teman-teman, kemudian minta pasangan hidup anda atau partner usaha anda untuk melakukan proses yang sama dengan tools yang sama, agar anda dan partner anda memiliki bahasa bakat yang sama untuk diobrolkan. Setelah itu lihat apakah anda sama-sama kuat di bidang yang sama atau saling mengisi.

Hal ini penting untuk memasuki ranah produktif teman-teman. Akan berkolaborasi dengan pasangan hidup atau memang perlu partner lainnya. Apabila perlu partner lain maka teman-teman sudah paham orang-orang dengan kekuatan seperti apa yang ingin anda ajak kerjasama. Sehingga mulai sekarang sudah tidak lagi asal bilang “saya cocok dengan si A, si B, si C” cocok di bidang mana? Bisa jadi kecocokan anda dengan seseorang tidak bersifat produktif karena memang tidak saling mengisi (komplemen).

Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:

*POTENSI KEKUATAN*

Banyak orang masih berpandangan bila kita berlatih atau membiasakan diri melakukan suatu aktivitas, kita akan menjadi semakin hebat. Slogannya mengatakan: “pratice makes perfect”. Namun ternyata slogan ini memiliki kebenaran sepanjang dilakukan pada potensi kekuatan Anda. Sibuk berlatih pada aktivitas yang merupakan keterbatasan hanya akan membuang waktu, energi apalagi biaya. Sayang bila kita berpayah-payah melakukan aktivitas yang merupakan keterbatasan kita.

Menurut Abah Rama Royani dalam bukunya yang beliau tulis bersama teman-teman dari Prasetya Mulya yang berjudul 4 E (2010)
*_Potensi Kekuatan adalah aktivitas yang anda SUKA  melakukannya dan BISA  dengan mudah  melakukannya, hasilnya bagus dan produktif_*

Setelah mengkonfirmasi ulang bakat kita dengan tools yang ada, kami sarankan jangan percaya 100%. Silakan konfirmasi ulang  hasil tersebut sekali lagi dengan mengisi pernyataan aktivitas apa yang anda SUKA dan BISA selama ini.

Setelah memetakan apa yang SUKA dan BISA, maka mulailah menambah jam terbang di ranah anda SUKA dan BISA, mulailah melihat dengan seksama dan kerjakan dengan serius.

Mengapa ranah SUKA terlebih dahulu yang harus kami tekankan. Karena membuat kita BISA itu mudah, membuat SUKA itu baru tantangan.  Maka saran kami masuki ranah SUKA dan BISA terlebih dahulu sebagai awalan memasuki ranah produktif teman-teman, kalau anda sudah menemukan “pola”nya disana, sudah merasa “ Enjoy,Easy dan Excellent” , maka mulailah mencoba ke ranah yang lain selama aktivitas tersebut masuk kuadran BISA. Yang sebaiknya tidak dimasuki di awal ini adalah memasuki ranah yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA.

Seiring berjalannya waktu kita semua akan bisa dengan mudah memaknai kalimat ini :

*_“It is GOOD to DO what you LOVE, but the secret of life is LOVE what you DO_*"

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi IIP/


Sumber Bacaan :

_Materi Matrikulasi IIP Sesi #7, Rejeki itu Pasti, Kemuliaan harus Dicari, 2017_

_Hasil NHW#7, Peserta Matrikulasi IIP, 2017_

_Abah Rama Royani, 4 E (Enjoy, Easy, Excellent,Earn), PPM Prasetya Mulya, 2010_

_Referensi tentang bahasa bakat dan potensi kekuatan di www.temubakat.com_




NHW#7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

_Nice Homework #7_

*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.  Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

πŸ€ Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :

1⃣masuk ke www.temubakat.com

2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional
jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya

3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.

4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7

πŸ€ Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Kuadran  1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

Kuadran 2  : Aktivitas yang anda SUKA tetapi  andaTIDAK BISA

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda  BISA

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

Jawaban :





Wednesday, March 8, 2017

Bravo buat para suami yang membantu pekerjaan istri

"Boro-boro mau nyuci piring, mau naro di bak cuci piring aja udah sukur."

Kata si ibu di sela kegiatan mencuci piringnya, membicarakan suaminya.

***

"Mah, kopi mah."

Kata seorang papah gedang memerintah istrinya.

***

Brasa pengen bilang hellaaawwwww ini rumah tangga bos, bukan rumah makan padang.

Jangan bilang saya menyudutkan pihak laki-laki ya. Tapi yang jamak terjadi seperti ini kan?

Adalah merupakan sebuah kekeliruan kalo kalian bilang, melakukan pekerjaan domestik adalah kodrat kami sebagai perempuan.

Baiklah mari kita telaah dan cermati dengan seksama apakah itu kodrat? Kodrat adalah sesuatu yang sifatnya tidak bisa dirubah, karena merupakan pemberian dari Allah. Seperti : perempuan melahirkan, perempuan mampu menyusui.

Pekerjaan domestik seperti mencuci piring, baju menyapu, ngresiki sawang spiderman, masak, itu semua tidak butuh label : pekerjaan laki-laki atau pekerjaan perempuan.

Yang jamak dan seolah biasa saja terjadi itu bukan kodrat, bukan takdir. Tapi gender. Apa sih gender?

Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat.

Ibu identik dengan sapu, gombal, suthil, keberantakan rumah, kerapian rumah, nyebokin anak, mandiin anak dan sebagainya.

Masih kah kau ingat sayang?

Buku pelajaran SD : Ibu memasak dan ayah membaca koran. Jika situasi ini terjadi di era modern, kejadiaannya akan : ibu memasak, ayah main gadget.

Ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah dan ayah ongkang ongkang sikil itu sungguh pemikiram jadoel sekali. Kuno. Heloooww pak, iki rongewupitulas, wis ora jamane wong lanang klekaran sing wadon umek neng dapuran.

Adat apa yg hendak dilestarikan disini?
Kebiasaan baik apa yg bisa dipelihara dari ini?

***

Suatu hari dalam perjalanan pulang dari Jogja ke Madiun, saya duduk bersebelahan dengan bapak-bapak berusia sekitar 60tahunan, sampailah pada cerita tentang kebiasaan rumah.

"Saya gak pernah mbak, nyuruh-nyuruh istri saya mengambilkan makan disediakan di meja makan gitu gak pernah. Kalau memang istri saya lupa dan masih ada di panci diatas kompor, ya saya ambil sendiri."

Beliau melanjutkan

"Kalau malam, saya lihat cucian di dapur masih menumpuk, ya saya cuci. Saya belajar dari bapak mertua saya.

Ah. Hati saya gerimis mendengarnya. Belajar dari bapak mertua. Kebiasaan baik menular jika Allah lembutkan hati seseorang ya, Bu?

Bapak ini gak kongkonan, gak ladenan.

***

Bukan tentang ketidakikhlasan saya menulis ini, tentang kepekaan dan empati Pak.

Jika bapak tau, siklus awal mula istri anda mbesengut dan mecucu itu adalah :

Semua pekerjaan domestik meliputi nyapu, nyuci piring, nyuci baju, membereskan rumah, memasak, memandikan anak, membereskan tempat tidur, bahkan menyiapkan makan untukmu, dia lakukan sendiri

bapak pulang kerja, masih aja kadang ada yg gak sesuai dengan pertanyaan 'anak-anak kok belum mandi?', 'rumah kok berantakan?', 'sayur opo iki, lodeh kok koyo ngene' rasa hati ingin membalang sutil tapi ah sudahlah.

Ibu mecucu

***

Peka-lah pak, berempati-lah pak pada istrimu. Pujilah dia agar mengembang hatinya. Gak usah ditabur baking soda merk Koepoe dan didiamkan bertutupkan gombal. Pasti mengembang hatinya, pak..

Pekalah ketika istrimu kerepotan, ulurkan tangan, tanyalah

"Apa yang perlu dibantu sayang? Perlu tak tumbaskan logam mulia 10 gram?"

Jika diminta tolong menjaga anak, disaat sang istri melakukan hal lain, lakukan dengan sungguh-sungguh pak, ojo mbok sambi main hape ngko anakmu ngglundung bojomu muring-muring.

Jika memang mau minta tolong, gunakan kata 'tolong' dan setelahnya 'terimakasih'. Contoh,

"Sayang, tolong kamu rajin shopping ya, ini duitnya, terimakasih"

Jika terdengar olehmu alunan sutil dan wajan mulai tidak wajar dan tidak ada harmonisasi didalamnya, artinya bojomu uwis kesel masak. Glontangan panci dan wajan itu menunjukkan amarah terpendam pak. Datangi istrimu, peluk dari belakang dan katakan,

"Sayang, kamu kalo lagi masak gini keliatan kaya parah kuin sayang.. "

Gombal ya? Percayalah. Wanita suka digombali. Meskipun dari lambenya terucap kata,

"Alaaah.. Gombal!", sambil mencap mencep.

Tapi hatinya geli geli sumringah mendengarnya pak.

Opo lho pak angele muni "Ya Allah, bojo kok ayumen ngene to deek dekk" karo dijawil jawil pipine. Gawean modal lambe tok wae lho.

***

Di lain waktu saat saya pangkas rambut. Bukan di misbar lho ya. Alias tukang cukur gerimis bubar yang biasanya mangkal di bawah pohonπŸ˜‚

Disela potong memotong rambut, si ibu bercerita, apa saya yang kepo yak, wakakaak~

Tentang ketidaktegaannya, melihat anak laki-lakinya yg sudah berkeluarga, pulang kerja capek-capek masih membantu istri mencuci popok bayi 3 bulannya.

"Saya gak tega mbak lihat anak saya, owalah sebelum nikah aja bajunya saya yang cucikan, udah nikah harus cuci popok anaknya, belum kalau malam gendong anaknya gantian sama istrinya. Jadi ya saya yang gantian gendong sama istrinya"

Ah bu.

Bagaimana jika anak perempuanmu yang harus melakukan itu sendirian bu. Tegakah kamu bu?

Tegakah kamu bu, jika melihat anak perempuanmu bersusah payah mengurus rumahtangganya sendirian tanpa bantuan dari menantumu bu?

Akan kau cap apa menantumu? Ataukah akan tetap kau bela karena memang bukan kewajibannya dan tugasnya sebagai laki-laki mengurus rumahtangga seperti pemikiranmu?

***

Berumahtangga itu untuk saling kan?

Saling menyayangi, saling mengasihi, saling mencintai, saling membantu meringankan beban di pundak, saling membantu meringankan pekerjaan rumah.

Ini lho yang dibilang relationship goal sesungguhnya.

Bukan kaya anak-anak muda di instagram liat pasangan dikasi bunga, relationship goal. Liat pasangan ciuman di hutan pinus, relationship goal. Liat pasangan berlibur keluar negeri, relationship goal.

HALAH HALAAAAHH. Relationship goal opoh.

The true relationship goal adalah saat kita berumahtangga, membentuk peradaban yang lebih baik, memutus mata rantai yang buruk dari pola asuh orangtua kita terdahulu, mencontoh dan mengadaptasi sisi positif dari gaya pengasuhan orangtua kita terdahulu, menjadikan anak-anak kita siap sebelum kita antarkan ke jenjang pernikahan dan membentuk peradabannya sendiri.

***

Kamu Bu, yang memiliki anak perempuan, akan berterimakasih kepada besanmu yang telah mengajarkan hal-hal baik kepada mantumu.

Kamu Pak, yang memiliki anak laki-laki akan bangga telah menjadi contoh yang baik bagaimana berumahtangga seharusnya, mantumu akan sangat berterimakasih padamu.

Bukan warisan melimpah yang bangga kalian berikan, tapi ilmu dan ajaran yang kalian kira sepele ini, inshaAllah akan menjadi amal jariyah kalian pak, bu..

Tidak akan hina kehormatan mu dan jatuh harga dirimu, hanya karena meringankan pekerjaan istri tercintamu..

Salam hormat kepada bapak-bapak yang telah tidak segan dan enggan mengerjakan pekerjaan rumahtangganya.

***

Salam,
Mak Emil

❤Fahmi Aviani Larasati



Ijin Copas yah mbak. Tulisan mbak bagus.

 

Blog Template by YummyLolly.com / Header Butterfly by Pixels + Ice Cream